Rabu, 14 Maret 2018

Do'a dan Dzikir Sesudah Shalat (4) : "Mengucapkan Tasbih, Tahmid dan Takbir masing-masing 33 kali"

Yakni sesudah shalat itu hendaknya seseorang berdzikir dengan mengucapkan : "Subhaanallooh" sebanyak 33 kali, kemudian mengucapkan : "Alhamdulillaah" juga sebanyak 33 kali, dan diakhiri dengan mengucapkan : "Alloohu Akbar" sebanyak 33 kali. Semuanya berjumlah 99, lalu kemudian menggenapkannya menjadi 100 dengan mengucapkan : “Laa ilaaha illalloohu, wahdahuu laa syariikalahu. Lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir”.

Imam Muslim rahimahullah telah meriwayatkan dari haditsnya Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

Jumat, 15 September 2017

Do'a dan Dzikir Sesudah Shalat (3) : "Mengucapkan Tasbih, Tahmid dan Takbir masing-masing 10 kali"

Yakni sesudah shalat itu, seseorang mengucapkan "Subhaanallooh" sebanyak 10 kali, kemudian mengucapkan "Alhamdulillaah" juga sebanyak 10 kali, dan diakhiri dengan mengucapkan "Alloohu Akbar" sebanyak 10 kali.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi rahimahullah dalam Kitab Sunan-nya :
حدثنا أحمد بن منيع حدثنا إسماعيل بن علية حدثنا عطاء بن السائب عن أبيه عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم خلتان لا يحصيهما رجل مسلم إلا دخل الجنة ألا وهما يسير ومن يعمل بهما قليل يسبح الله في دبر كل صلاة عشرا ويحمده عشرا ويكبره عشرا قال فأنا رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم يعقدها بيده قال فتلك خمسون ومائة باللسان وألف وخمسمائة في الميزان وإذا أخذت مضجعك تسبحه وتكبره وتحمده مائة فتلك مائة باللسان وألف في الميزان 

Rabu, 26 Juli 2017

Fiqih Ringkas Shalat Sunnah Rawatib (2)

2. Shalat Sunnah Rawatib sebelum shalat Zhuhur, apakah 4 raka'at ataukah 2 raka'at? Dan jika ingin melaksanakan 4 raka'at, bagaimanakah cara melaksanakannya?

Dalam Artikel Sebelumnya telah dikutipkan 2 hadits dari Ummul Mu'minin 'Aisyah radhiyallaahu 'anha dan Ummul Mu'minin Ummu Habibah radhiyallaahu 'anha yang menyebutkan bahwa shalat sunnah sebelum shalat zhuhur yang dikerjakan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam itu adalah 4 raka'at. Kemudian, selain dari Ummul Mu'minin 'Aisyah radhiyallaahu 'anha dan Ummul Mu'minin Ummu Habibah radhiyallaahu 'anha, maka telah diriwayatkan pula hadits dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu 'anhu yang menyebutkan bahwa shalat sunnah sebelum shalat Zhuhur itu adalah 4 raka'at.  

Jumat, 14 Juli 2017

Fiqih Ringkas Shalat Sunnah Rawatib (1)

Shalat Sunnah Rawatib adalah shalat-shalat sunnah yang pelaksanaannya mengiringi shalat fardhu, baik sebelum shalat fardhu, maupun sesudah shalat fardhu. Adapun perinciannya adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Ummul Mu'minin Ummu Habibah radhiyallaahu 'anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :  
 من صلى في يوم وليلة ثنتي عشرة ركعة بني له بيت في الجنة أربعا قبل الظهر وركعتين بعدها وركعتين بعد المغرب وركعتين بعد العشاء وركعتين قبل صلاة الفجر 
"Barangsiapa yang shalat (sunnah) pada siang dan malam hari sebanyak 12 raka'at, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga. (Yaitu) 4 raka'at sebelum shalat Zhuhur, 2 raka'at sesudah shalat Zhuhur, 2 raka'at sesudah shalat Maghrib, 2 raka'at sesudah shalat Isya, dan 2 raka'at sebelum shalat Fajar (Subuh)."
(Sunan At-Tirmidzi no.415. Imam At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini : "Hasan shahih.") 

Jumat, 07 April 2017

Do'a dan Dzikir Sesudah Shalat (2) : "Mengucapkan : " Laa ilaaha illallooh, wahdahu laa syariikalah.......(sampai akhir)"

Imam Al-Bukhari rahimahullah telah meriwayatkan dalam Ash-Shahih :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ وَرَّادٍ كَاتِبِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ أَمْلَى عَلَيَّ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ فِي كِتَابٍ إِلَى مُعَاوِيَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf, ia berkata : “Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Abdul Malik bin ‘Umair dari Warrad, juru tulisnya Mughirah bin Syu’bah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata :
“Mughirah bin Syu’bah mendiktekan padaku surat untuk Mu’awiyah radhiyallaahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa mengucapkan di setiap akhir shalat fardhu : “Laa ilaaha illallooh, wahdahu laa syariikalahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Alloohumma laa maani’a limaa a’thoita, wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal-jaddi minkal-jadd.”