Ini adalah salah satu do'a yang ringkas yang diajarkan secara langsung oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam kepada umat beliau. Meskipun ringkas, akan tetapi do'a ini telah mencakup 4 hal yang utama yang sangat dibutuhkan oleh seorang muslim untuk dunianya dan juga untuk akhiratnya, yaitu ampunan dari Allah, rahmat dari Allah, kesehatan dari Allah, dan rezeki dari Allah.
Imam Muslim rahimahullah telah meriwayatkan :
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ
حَرْبٍ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا أَبُو مَالِكٍ،
عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ
سَمِعَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ أَقُولُ حِينَ أَسْأَلُ
رَبِّي قَالَ " قُلِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَعَافِنِي
وَارْزُقْنِي " . وَيَجْمَعُ أَصَابِعَهُ إِلاَّ الإِبْهَامَ
" فَإِنَّ هَؤُلاَءِ تَجْمَعُ لَكَ دُنْيَاكَ وَآخِرَتَكَ
"Ya Rasulullah, apa yang harus aku katakan saat aku meminta kepada Rabb-ku?"
Maka, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab : "Ucapkanlah : "Allaahummaghfirlii, warhamnii, wa'aafinii, warzuqnii." (Artinya : "Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, sehatkanlah aku dan berilah aku rezeki.")
Saat itu Nabi menggenggam jari-jari beliau selain dari ibu jari. (Kemudian bersabda) : "Sesungguhnya semua itu telah mencakup duniamu dan juga akhiratmu."
(Shahih Muslim no.2697)
Adapun tentang makna do'a : "Allaahumaghfirlii (Ya Allah, ampunilah aku...)", maka dikatakan bahwa :
اللَّهم اغفر لي سؤال اللَّه المغفرة، وهو محو الذنوب، وسترها عن الناس
"Ya Allah, ampunilah aku.., yakni meminta ampunan kepada Allah, sedangkan Allah adalah Dzat yang menghapuskan dosa, dan menutupinya dari manusia."
(Syarhud-Du'a minal-Kitab was-Sunnah hal.504)
Kemudian : "warhamnii (rahmatilah aku..)", maka maknanya adalah :
ففيه سؤال اللَّه الرحمة التي تقتضي توالي الخيرات والبر والإحسان والنعم،
ففي المغفرة يأمن العبد من كل مرهوب، وفي سؤال الرحمة يفوز العبد بكلّ
مرغوب
"Dalam hal ini terkandung permintaan akan rahmat Allah, yang dengan rahmat Allah ini, nantinya akan mendekatkan kepada perkara-perkara yang baik, keta'atan kepada Allah, perbuatan yang baik, dan nikmat (dari Allah). Maka, jika dalam ampunan terdapat rasa aman bagi seorang hamba dari apa yang dia takutkan. Sedangkan dari meminta rahmat, maka rahmat itu akan menjadi sebab bagi seorang hamba untuk mendapatkan segala yang disukainya."
(Syarhud-Du'a minal-Kitab was-Sunnah hal.504)
Lalu tentang do'a : "wa'aafinii (sehatkanlah aku..."), maka Syaikh Al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan :
عافني أي من كل مرض والأمراض نوعان مرض قلبي كما قال تعالى {في قلوبهم مرض
فزادهم الله مرضا} ومرض جسمي في الأعضاء في البدن وإذا سألت الله العافية
فالمراد من هذا ومن هذا ومرض القلب أعظم من مرض البدن لأن مرض البدن إذا
صبر الإنسان واحتسب الأجر من الله صار رفعة في درجاته وتكفيرا لسيئاته
والنهاية فيه الموت والموت مآب كل حي ولابد منه لكن مرض القلب والعياذ بالله فيه فساد الدنيا والآخرة إذا مرض القلب بالشك
أو بالشرك أو النفاق أو كراهة ما أنزل الله أو بعض أولياء الله أو ما أشبه
ذلك فقد خسر الإنسان دنياه وآخرته ولهذا ينبغي لك إن سألت الله العافية أن
تستحضر أنك تسأل الله العافية من مرض القلب والبدن
"Sehatkanlah aku.....yakni dari segala penyakit. Adapun penyakit itu terbagi 2 bagian, yakni penyakit hati sebagaimana firman Allah : "Dalam hati mereka terdapat penyakit, maka Allah menambahkan penyakitnya.", dan penyakit jasmani yang menimpa anggota tubuh. Apabila engkau meminta kesehatan kepada Allah, maka maksudnya adalah dari kedua penyakit itu. Adapun penyakit hati, maka ia lebih berbahaya daripada penyakit badan sebab penyakit badan itu jika seseorang sabar menerimanya, mengharapkan pahala dari Allah, maka derajatnya akan bertambah tinggi, dan kesalahan2nya akan dihapuskan, kemudian diakhiri dengan kematian....
Sedangkan penyakit hati (kita berlindung kepada Allah dari penyakit hati), maka padanya terdapat kerusakan dunia dan akhirat sekaligus. Jika hati seseorang sakit dengan adanya keraguan, atau kesyirikan, atau kemunafikan, atau rasa benci kepada apa yang diturunkan oleh Allah, atau rasa benci kepada wali2 Allah, ataupun yang semisal dengan itu semua, maka sungguh akan rugilah dunia dan akhiratnya. Atas hal ini, maka sudah sepantasnya bagi engkau, jika meminta kesehatan kepada Allah, untuk memaksudkan bahwa yang yang engkau minta kepada Allah itu adalah kesehatan dari penyakit hati dan badan."
(Syarh Riyadhush-Shalihin 6/21)
Dan tentang do'a : "warzuqnii (berilah aku rezeki...."), maka Syaikh Al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan :
ارزقني يعني الرزق الذي يقوم به البدن من الطعام والشراب واللباس والمسكن
وغير ذلك والرزق الذي يقوم به القلب وهو العلم النافع والعمل الصالح
"Berilah aku rezeki.....yakni rezeki yang berhubungan dengan badan seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan yang semisalnya. Dan juga rezeki yang berhubungan dengan hati seperti ilmu yang bermanfaat, dan amal shalih."
(Syarh Riyadhush-Shalihin 6/21)
Pada akhirnya, Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan :
فينبغي للإنسان أن يحرص على هذا الدعاء الذي علمه النبي صلى الله عليه وسلم أمته
"Sudah sepantasnya bagi seseorang untuk memperbanyak membaca do'a yang diajarkan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam kepada umatnya ini."
(Syarh Riyadhush-Shalihin 6/21)
Wallaahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar