Jumat, 23 Oktober 2015

Apa yang dibaca ketika duduk diantara 2 (dua) sujud ?

Yakni saat seseorang itu duduk diantara dua sujudnya ketika ia melaksanakan shalat, maka apakah yang dia baca saat itu?
Berkenaan dengan masalah ini, terdapat 2 hadits yang telah diriwayatkan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Pertama : Hadits ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu

Imam Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan :
حدثنا محمد بن مسعود ثنا زيد بن الحباب ثنا كامل أبو العلاء حدثني حبيب بن أبي ثابت عن سعيد بن جبير عن أن النبي صلى الله عليه و سلم كان يقول بين السجدتين "  ابن عباس
اللهم اغفر لي وارحمني وعافني واهدني وارزقني
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mas’ud, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al-Hubbab, telah menceritakan kepada kami Kamil Abul-‘Ala, telah menceritakan kepadaku Habib bin Abi Tsabit dari Sa’id bin Jubair dari ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu bahwa :
“Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam saat duduk diantara dua sujud mengucapkan : “Allaahummagh-firliy warhamniy wa ‘aafiniy wahdiniy warzuqniy (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, maafkanlah aku, tunjukilah aku, dan berilah aku rezeki).”
(Sunan Abu Dawud 1/286 no.850)

Tentang hadits ini, imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan :
حديث ابن عباس فرواه أبو داود والترمذي وغيرهما بإسناد جيد
“Hadits ibnu ‘Abbas ini telah diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan selain keduanya dengan sanad yang jayyid.”
(Al-Majmu’ 3/414)

Na’am, sebagian ulama selain imam An-Nawawi rahimahullah memang telah melemahkan hadits ini.
Adapun yang kemudian dikuatkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah adalah penilaian dari imam An-Nawawi rahimahullah terhadap hadits ini.
Beliau rahimahullah mengatakan :
“Yang benar bahwa hadits ibnu ‘Abbas ini adalah jayyid sebagaimana dikatakan oleh imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’.”
(Ashlu Shifati Shalatin-Nabi 3/2)

Adapun, tentang lafazh do’a dalam hadits di atas, maka dalam hal ini terdapat sedikit perbedaan dengan lafazh yang diriwayatkan oleh ulama yang lain selain imam Abu Dawud rahimahullah di atas.
Imam At-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan do’a tersebut dengan lafazh :
اللهم اغفر لي وارحمني واجبرني واهدني وارزقني
“Allaahummagh-firliy warhamniy wajburniy wahdiniy warzuqniy (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tunjukilah aku, dan berilah aku rezeki).”
(Sunan At-Tirmidzi 2/76 no.284)

Imam ibnu Majah rahimahullah telah meriwayakan dengan lafazh :
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَارْفَعْنِي
“Rabbighfirliy, warhamniy, wajburniy, warzuqniy, warfa’niy (Ya Rabb, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah aku rezeki, dan angkatlah derajatku).”
(Sunan ibnu Majah 2/64 no.898)

Sedangkan imam Al-Baihaqi rahimahullah meriwayatkan dengan lafazh :
قال رب اغفر لي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واهدني
“Rabbighfirliy, warhamniy, wajburniy, warfa’niy, warzuqniy, wahdiniy (Ya Rabb, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, dan tunjukilah aku).”
(Sunan Al-Kubra 2/122 no.2583)

Dalam hal ini, dibolehkan bagi seseorang untuk memilih salah satu dari lafazh-lafazh do’a yang diriwayakan dalam hadits-hadits di atas. Manapun yang akan dipilih dan diamalkan, adalah boleh, insya Allah. Atau jika seseorang itu memilih untuk menggabungkan semua lafazh yang ada, maka itupun boleh.

Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan :
فالاحتياط والاختيار : أن يجمع بين الروايات ويأتي بجميع ألفاظها وهي سبعة { اللهم اغفر لي وارحمني وعافني وأجرني وارفعني واهدني وارزقني }
“Yang lebih terjaga dan terpilih dalam hal ini adalah dengan menggabungkan semua riwayat dan mengumpulkan semua lafazh do’a-nya. Dalam hal ini tujuh permintaan : “Allaahummagh-firliy warhamniy wa’aafiniy wajburniy warfa’niy wahdiniy warzuqniy (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, maafkanlah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, tunjukilah aku, dan berilah aku rezeki).”
(Al-Majmu’ 3/414)

Syaikh Al-‘Utsamin rahimahullah mengatakan :
ولكن الصحيح أنه يقول كل ما ذكر عن النبي صلى الله عليه وسلم: «رب اغفر لي، وارحمني، (وعافني)، واهدني، وارزقني» أو «اجبرني» بدل «ارزقني» وإن شاء جمع بينهما؛.
“Yang shahih dalam hal ini bahwa seseorang itu mengucapkan semua apa yang diriwayatkan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Rabbighfirliy, warhamniy, wa ‘aafiniy, wahdiniy warzuqniy.” Atau : “wajburniy” sebagai ganti dari warzuqniy. Dan jika ia menghendaki, maka ia bisa menggabungkan diantara dua lafazh tersebut.”
(Asy-Syarhul- Mumti’ 3/98)

Wallaahu a’lam.


Kedua : Hadits Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallaahu ‘anhu


Imam ibnu Majah rahimahullah meriwayatkan :
عَنْ حُذَيْفَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ : رَبِّ اغْفِرْ لِي ، رَبِّ اغْفِرْ لِي
…..Dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu bahwa :
“Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam diantara dua sujudnya mengucapkan : “Rabbighfirliy, Rabbighfirliy (ya Rabb, ampunilah aku, ya Rabb, ampunilah aku).”
(Sunan ibnu Majah 2/64 no.897. Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan : “Sanad yang kedua untuk hadits ini adalah shahih. Para perawinya adalah perawi2 tsiqat.” )

Tentang lafazh do’a yang kedua ini, maka Syaikh ibnu Baz rahimahullah mengatakan :
السنة للمصلي بين السجدتين أن يقول: (ربي اغفر لي .. ربي اغفر لي) ويكرر ذلك
“Merupakan sunnah bagi orang yang shalat saat duduk diantara dua sujud untuk mengucapkan : “Rabbighfirliy.......Rabbighfirliy (ya Rabb, ampunilah aku, ya Rabb, ampunilah aku), dan mengulang-ngulangnya. ”
(http://www.binbaz.org.sa/node/15157)

Pada akhirnya, yang manapun do'a yang hendak dipilih oleh seseorang yang shalat diantara kedua lafazh do’a yang disebutkan dalam dua hadits di atas (yakni hadits dari ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu dan Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallaahu ‘anhu), maka itu adalah boleh.

Wallaahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar