Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu adalah salah seorang sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, terhormat dan memiliki kedudukan yang tinggi di mata Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat-sahabat beliau, baik dari kalangan Ahlul-Bait, maupun yang bukan Ahlul-Bait. Beberapa hadits dan atsar di bawah ini cukup untuk menunjukan kepada kita tentang betapa tinggi dan mulianya penilaian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat-sahabat beliau terhadap diri Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu :
إن أمن الناس علي في ماله وصحبته أبو بكر ولو كنت متخذا خليلا لاتخذت أبا بكر خليلا ولكن إخوة الإسلام
“Sesungguhnya orang yang paling setia kepadaku baik dalam hartanya maupun persahabatannya adalah Abu Bakar. Kalau saja aku boleh mengangkat seorang khalil (kekasih), niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Akan tetapi dia adalah saudara di dalam Islam.”
(Shahih Muslim no.2382)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu :
إن أمن الناس علي في ماله وصحبته أبو بكر ولو كنت متخذا خليلا لاتخذت أبا بكر خليلا ولكن إخوة الإسلام
“Sesungguhnya orang yang paling setia kepadaku baik dalam hartanya maupun persahabatannya adalah Abu Bakar. Kalau saja aku boleh mengangkat seorang khalil (kekasih), niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Akan tetapi dia adalah saudara di dalam Islam.”
(Shahih Muslim no.2382)
Dan Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. ‘Amr bin al-Ash radhiyallaahu ‘anhu mengatakan :
أن رسول الله صلى الله عليه و سلم بعثه على جيش ذات السلاسل فأتيته فقلت أي الناس أحب إليك ؟ قال عائشة قلت من الرجال ؟ قال أبوها
“Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pernah mengutusnya untuk memimpin pasukan pada perang Dzatussalasil. Beliau datang menemui Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya : “Siapakah orang yang paling engkau cintai?
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Aisyah”.
Aku bertanya lagi : “Dari kalangan laki2?
Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Ayah Aisyah (yakni Abu Bakar ash-Shidiq).”
(Shahih Muslim no.2384)
Dan demikian pula sahabat2 Nabi yang lain sangat memuliakan Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallahu 'anhu.
‘Umar bin al-Khathab radhiyallaahu ‘anhu pernah berkata :
َإِنَّ أَبَا بَكْرٍ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَانِيَ اثْنَيْنِ فَإِنَّهُ أَوْلَى الْمُسْلِمِينَ بِأُمُورِكُمْ
“Sesungguhnya Abu Bakar adalah sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, orang kedua diantara dua orang di dalam gua(1), dan sungguh ia adalah manusia yang paling utama diantara kaum muslimin untuk memegang urusan kalian.”
(Shahih al-Bukhari 4/346 no.7219)
‘Umar radhiyallaahu ‘anhu juga mengatakan :
أَبُو بَكْرٍ سَيِّدُنَا وَأَعْتَقَ سَيِّدَنَا يَعْنِي بِلَالًا
“Abu Bakar adalah pemimpin kami, begitu juga orang yang ia merdekakan (yakni Bilal radhiyallaahu ‘anhu) adalah juga pemimpin kami.”
(Shahih al-Bukhari 3/32 no.3754)
‘Ali bin Abu Thalib radhiyallaahu ‘anhu, saat beliau ditanya oleh putra beliau yakni Muhammad al-Hanafiyah rahimahullah :
أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ عُمَرُ
“Siapakah orang terbaik sesudah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam?”
‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Abu Bakar.”
Aku (Muhammad al-Hanafiyah) bertanya lagi : “Lalu siapa?”
‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “’Umar.”
(Shahih al-Bukhari 3/12 no.3671)
َإِنَّ أَبَا بَكْرٍ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَانِيَ اثْنَيْنِ فَإِنَّهُ أَوْلَى الْمُسْلِمِينَ بِأُمُورِكُمْ
“Sesungguhnya Abu Bakar adalah sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, orang kedua diantara dua orang di dalam gua(1), dan sungguh ia adalah manusia yang paling utama diantara kaum muslimin untuk memegang urusan kalian.”
(Shahih al-Bukhari 4/346 no.7219)
‘Umar radhiyallaahu ‘anhu juga mengatakan :
أَبُو بَكْرٍ سَيِّدُنَا وَأَعْتَقَ سَيِّدَنَا يَعْنِي بِلَالًا
“Abu Bakar adalah pemimpin kami, begitu juga orang yang ia merdekakan (yakni Bilal radhiyallaahu ‘anhu) adalah juga pemimpin kami.”
(Shahih al-Bukhari 3/32 no.3754)
‘Ali bin Abu Thalib radhiyallaahu ‘anhu, saat beliau ditanya oleh putra beliau yakni Muhammad al-Hanafiyah rahimahullah :
أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ عُمَرُ
“Siapakah orang terbaik sesudah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam?”
‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Abu Bakar.”
Aku (Muhammad al-Hanafiyah) bertanya lagi : “Lalu siapa?”
‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “’Umar.”
(Shahih al-Bukhari 3/12 no.3671)
'Ali radhiyallaahu 'anhu juga mengatakan :
خَيْرُ هَذِهِ الأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا عَلَيْهِ السَّلامُ: أَبُو بَكْرٍ، وَعُمَرُ أَلا وَإِنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّ رِجَالا يُفَضِّلُونِي عَلَيْهِمَا أَلا فَمَنْ وَجَدْتُهُ فَضَّلَنِي عَلَيْهِمَا فَهُوَ مُفْتَرٍ،
خَيْرُ هَذِهِ الأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا عَلَيْهِ السَّلامُ: أَبُو بَكْرٍ، وَعُمَرُ أَلا وَإِنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّ رِجَالا يُفَضِّلُونِي عَلَيْهِمَا أَلا فَمَنْ وَجَدْتُهُ فَضَّلَنِي عَلَيْهِمَا فَهُوَ مُفْتَرٍ،
"Yang terbaik dari umat ini setelah Nabi mereka 'alaihissalaam adalah Abu Bakar, dan 'Umar.
Sesungguhnya telah sampai kepadaku bahwa ada seorang laki2 yang lebih mengutamakan aku daripada Abu Bakar dan 'Umar. Ingatlah, barangsiapa yang aku jumpai mengutamakan aku atas Abu Bakar dan 'Umar, maka dia adalah pendusta."
(Fadha-ilul-Khulafa ar-Rasyidin no.168. Shahih li-ghairihi)
Dan 'Ali radhiyallaahu 'anhu juga pernah berkata :
وَهَلْ أَنَا إِلا حَسَنَةٌ مِنْ حَسَنَاتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
"Dan tidaklah aku kecuali hanya satu kebaikan diantara kebaikan-kebaikannya Abu Bakar radhiyallaahu 'anhuma."
(Fadhail Abi Bakar no.28. Sanadnya hasan)
Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu mengatakan :
كُنَّا نُخَيِّرُ بَيْنَ النَّاسِ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُخَيِّرُ أَبَا بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ ثُمَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
“Kami memilih yang terbaik diantara manusia pada zaman Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka kami memilih Abu Bakar, kemudian ‘Umar bin al-Khathab, kemudian ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallaahu ‘anhum.”
(Shahih Al-Bukhari 3/8 no.3655)
كُنَّا نُخَيِّرُ بَيْنَ النَّاسِ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُخَيِّرُ أَبَا بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ ثُمَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
“Kami memilih yang terbaik diantara manusia pada zaman Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka kami memilih Abu Bakar, kemudian ‘Umar bin al-Khathab, kemudian ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallaahu ‘anhum.”
(Shahih Al-Bukhari 3/8 no.3655)
Semoga Allah ridha kepada beliau.
Note :
(1) Yakni bahwa Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu adalah orang yang ada bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam gua saat beliau dan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menghindari kejaran orang-orang Quraisy dalam peristiwa Hijrah. Peristiwa inilah yang kemudian diabadikan oleh Allah di dalam Al-Quran dengan firman-Nya dalam surat At-Taubah ayat 40 : “Jika kalian tidak menolongnya maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar