Rabu, 26 Juli 2017

Fiqih Ringkas Shalat Sunnah Rawatib (2)

2. Shalat Sunnah Rawatib sebelum shalat Zhuhur, apakah 4 raka'at ataukah 2 raka'at? Dan jika ingin melaksanakan 4 raka'at, bagaimanakah cara melaksanakannya?

Dalam Artikel Sebelumnya telah dikutipkan 2 hadits dari Ummul Mu'minin 'Aisyah radhiyallaahu 'anha dan Ummul Mu'minin Ummu Habibah radhiyallaahu 'anha yang menyebutkan bahwa shalat sunnah sebelum shalat zhuhur yang dikerjakan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam itu adalah 4 raka'at. Kemudian, selain dari Ummul Mu'minin 'Aisyah radhiyallaahu 'anha dan Ummul Mu'minin Ummu Habibah radhiyallaahu 'anha, maka telah diriwayatkan pula hadits dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu 'anhu yang menyebutkan bahwa shalat sunnah sebelum shalat Zhuhur itu adalah 4 raka'at.  

Imam At-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu 'anhu yang mengatakan :
كان النبي صلى الله عليه و سلم يصلي قبل الظهر أربعا وبعدها ركعتين
"Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam biasa shalat (sunnah) sebelum shalat Zhuhur sebanyak 4 raka'at dan setelah shalat Zhuhur sebanyak 2 raka'at."
(Sunan At-Tirmidzi no.424)

Akan tetapi, selain riwayat yang menyebutkan bahwa shalat sunnah sebelum shalat Zhuhur itu adalah 4 raka'at, maka telah tsabit pula hadits dari ibnu' Umar radhiyallaahu 'anhu yang menyebutkan bahwa shalat sunnah sebelum shalat Zhuhur itu adalah 2 raka'at, dan bukan 4 raka'at.

Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhu yang mengatakan :
حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ 
"Aku menghafal dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam 10 raka'at, yaitu 2 raka'at sebelum zhuhur dan 2 raka'at sesudahnya..."
(Shahih al-Bukhari no.1180)

Al-Hafizh ibnu Hajar rahimahullah mengatakan bahwa salah satu cara untuk memahami kedua hadits yang berbeda dalam penyebutan raka'at shalat sunnah sebelum shalat Zhuhur ini adalah dengan menetapkan bahwa kedua-keduanya sama dilaksanakan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Terkadang Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam shalat 2 raka'at, dan terkadang 4 raka'at. Ini adalah pemahaman yang sangat baik. Beliau rahimahullah mengatakan :
والأولى أن يحمل على حالين : فكان تارة يصلي ثنتين ، وتارة يصلي أربعا
"Yang lebih utama dalam hal ini yakni membawakan pengertian hadits-hadits ini pada 2 keadaan, yakni terkadang Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam shalat 2 raka'at, dan terkadang Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam shalat 4 raka'at."
(Fathul-Bari 3/70)

Dalam hal ini, kebanyakan ulama lebih memilih untuk mengamalkan shalat sunnah 4 raka'at sebelum shalat zhuhur yang diriwayatkan dari haditsnya 'Aisyah radhiyallaahu 'anha, Ummu Habibah radhiyallaahu 'anha dan 'Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu 'anhu, tapi tentu saja dengan tanpa menafikan bolehnya melaksanakannya dengan 2 raka'at berdasarkan riwayat dari ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhu di atas, karena kedua cara ini sama-sama telah shahih diriwayatkan dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Imam At-Tirmidzi rahimahullah, setelah beliau meriwayatkan hadits dari 'Ali radhiyallaahu 'anhu di atas, lalu mengatakan :
والعمل على هذا عند أكثر أهل العلم من أصحاب النبي صلى الله عليه و سلم [ ومن بعدهم ] يختارون أن يصلي الرجل قبل الظهر أربع ركعات وهو قول سفيان الثوري وابن المبارك وإسحق [ وأهل الكوفة ]
"Kebanyakan ahli ilmu dari kalangan sahabat-sahabat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan generasi setelahnya beramal atas hadits 'Ali ini. Mereka memilih bahwa hendaknya seseorang itu shalat sunnah 4 raka'at sebelum shalat Zhuhur, dan ini adalah pendapatnya Sufyan, ibnul-Mubarak, Ishaq dan penduduk Kufah."
(Sunan At-Tirmidzi 2/289)

Kesimpulannya, jika seseorang itu melaksanakan Shalat Sunnah Rawatib sebanyak 2 raka'at, maka itu adalah sesuatu yang baik, berdasarkan hadits dari ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhu di atas. Tapi, jika ia melaksanakannya 4 raka'at, maka ini adalah lebih utama dan lebih sempurna.

Syaikh ibnu Baz rahimahullah mengatakan :
 أن الأكمل أربع قبل الظهر، وإن اقتصر على ثنتين كما قال ابن عمر - رضي الله عنهما - كفى ذلك،
"Yang lebih sempurna adalah melaksanakan shalat sunnah sebelum shalat Zhuhur sebanyak 4 raka'at, akan tetapi jika meringkasnya menjadi 2 raka'at sebagaimana riwayat ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhuma, maka inipun sudah mencukupi."
(Fatawa Nur 'alad-Darb 10/278)

Kemudian.....
Jika seseorang itu hendak melaksanakan Shalat Sunnah Rawatib sebelum shalat Zhuhur sebanyak 4 raka'at, apakah ia harus melaksanakan 4 raka'at itu dengan 1 kali salam ataukah dengan 2 kali salam (yakni memisahnya menjadi 2 raka'at-2 raka'at)?

Dalam hal ini, sebagian ulama berpendapat bahwa hendaknya ia melaksanakannya dengan 2 kali salam, yakni memisahnya menjadi 2 raka'at-2 raka'at. Imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
وقال بعض أهل العلم صلاة الليل والنهار مثنى مثنى يرون الفصل بين كل ركعتين وبه يقول الشافعي وأحمد
"Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa shalat sunnah di malam hari dan siang hari itu 2 raka'at-2 raka'at, maka mereka berpendapat agar memisahkan yang 4 raka'at itu menjadi 2 raka'at-2 raka'at. Ini adalah pendapatnya Asy-Syafi'i dan Ahmad."
(Sunan At-Tirmidzi 2/289)

Sedangkan sebagian ulama yang lain berpendapat untuk melaksanakannya dengan 1 kali salam. Al-Hafizh al-'Iraqi rahimahuallah saat menjelaskan hadits tentang shalat malam yang 2 raka'at-2 raka'at, maka beliau mengatakan :
اُسْتُدِلَّ بِمَفْهُومِهِ عَلَى أَنَّ نَوَافِلَ النَّهَارِ لَا يُسَلِّمُ فِيهَا مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ، بَلْ الْأَفْضَلُ أَنْ يُصَلِّيَهَا أَرْبَعًا أَرْبَعًا، وَبِهَذَا قَالَ أَبُو حَنِيفَةَ وَصَاحِبَاهُ أَبُو يُوسُفَ وَمُحَمَّدٌ
"Mafhum dari hadits (bahwa shalat sunnah di malam hari itu adalah 2 raka'at-2 raka'at) menunjukan bahwa shalat sunnah di siang hari itu tidaklah melakukan salam di setiap 2 raka'atnya, bahkan lebih utama untuk melaksanakannya dengan 4 raka'at-4 raka'at. Ini adalah pendapatnya Abu Hanifah, dan sahabat-sahabatnya, Abu Yusuf dan Muhammad."
(Tharhut-Tatsrib 3/75)

Dalam hal ini, seseorang itu boleh memilih apakah ia akan melaksanakan Shalat Sunnah Rawatib sebelum shalat Zhuhur yang 4 raka'at ini dengan 2 kali salam, yakni memisahkan tiap 2 raka'at dengan salam, ataukah ia akan melaksanakannya 4 raka'at sekaligus dengan hanya 1 kali salam di akhirnya. Adapun jika ia melaksanakannya 4 raka'at sekaligus dengan 1 kali salam di akhirnya, maka ia boleh memilih pula untuk melaksanakannya dengan 1 kali tasyahud ataukah dengan 2 kali tasyahud (yakni dengan tasyahud awal dan tasyahud akhir sebagaimana shalat fardhu). Dalam hal ini terdapat kelapangan bagi seseorang untuk memilih mana yang dia suka.

Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan :
إذا صلى أربعا قبل الظهر أو بعدها أو قبل العصر يستحب أن يكون بتسليمتين وتجوز بتسليمة بتشهد وبتشهدين 
"Apabila seseorang shalat sunnah 4 raka'at sebelum shalat Zhuhur atau setelahnya, ataupun ia shalat sunnah 4 raka'at sebelum shalat Ashar, maka disukai untuk melaksanakannya dengan 2 kali salam. Namun, boleh pula jika ia melaksanakannya dengan 1 kali salam, baik dengan 1 kali tasyahud, maupun 2 kali tasyahud (yakni tasyahud awal dan akhir-pen)."
(Al-Majmu' 3/522-523)

Wallaahu a'lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar